Senin, 13 April 2009


Askep Hernia

6

A.Pengertian

Hernia adalah prostusi dari organ melalui lubang defektif yang didapat atau kongenital pada dinding rongga yang secara normal berisi organ.

(Barbara Engram)

Hernia adalah prostusi abnormal organ atau jaringan, atau bagian organ yang melalui struktur yang secara abnormal berisi bagian ini.

(Monika Ester)

Hernia adalah penonjolan isi perut, dari rongga yang normal melalui defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut.

(Mansjoer,Arif dkk.Kapita Selekta Kedokteran)

B.Jenis-Jenis Hernia

1. Hernia Inguinalis Indirek

Terjadi melalui cincin inguinalis dan melalui korola spermatikus melalui korola inguinalis.Umumnya terjadi pada pria daripada wanita.Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil.Hernia ini sangat besar dan sering turun keskrotum.

2. Hernia Inguinalis Direk

Hernia ini melewati dinding abdomen diare kelemahan otot,tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis direk;ini lebih umum pada lansia.

3. Hernia Femoralis

Hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum pada wanita daripada pria.Ini mulai sebagai penyumbat lemak dikanalis femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritoneum dan hampir tidak dapat dihindari kandung kemih masuk kedalam kantung.

4. Hernia Umbilikalis

Pada orang dewasa lebih umum pada wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal.Ini biasanya terjadi pada orang yang gemik dan wanita Multipara.

C.Patofisiologi

1. Etiologi

Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma.Tekana intraabdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan menyangkut berat juga menyebabkan peningkatan tekanan seperti pada batuk dan cedera traumatik karena tekanan tumpul.

2. Manifestasi Klinis

ü Adanya benjolan diselangkangan/kemaluan

Misalnya:Rasa sakit yang terus menerus

ü Adanya nyeri

Misalnya:Pasien gelisah dan muntah

ü Jari tangan dapat masuk pesibulus spermatikus sampai keanulus inguinalis interus

3. Perjalanan Penyakit

Mengangkat beban berat,kegemukan,batuk kronis


Peningkatan tekanan intraabdominalis


Defek dinding otot abdominal




Lubang embrional yang tidak menutup/melebar/cincin hernia




Penonjolan isi perut/usus

Ket:Mengangkat beban berat,kehamilan,kegemikan atau batuk kronis yang dapat menyebabkan peningkatan tekana intraabdominal.Adanya peningkatan tekana intraabdominal dapat menimbulkan defek dinding otot abdominal.Defek ini terjadi karena adanya kelemahan jaringan atau ruang luas pada ligamen inguinal karena adanya defek dinding otot abdomen menyebabkan lubang embrional serta cincin hernia tidak menutup/melebar dimana dalam keadaan normal jari tangan tidak dapat masuk.Karena adanya pelebaran lubang embrional/cincin hernia menyebakan penonjolan isi perut/usus dari rongga yang normal.

4. Komplikasi

1. Terjadi perlengketan pada isi hernia dengan dinding kantong hernia tidak dapat dimasukkan lagi

2. Terjadi penekanan pada dinding hernia akibat makin banyaknya usus yang rusak

3. Pada strangulasi nyeri yang timbul lebih hebat dan kontinue menyebabkan daerah benjolan merah

D.Penatalaksanaan

v Medis

1. Pemeriksaan Diagnostik

Ø Sinar X

Ø Pada abdomen akan menunjukkan kuantitas cairan atau gas

Ø Pemeriksaan darah lengkap:Hb yang rendah dapat mengarah pada anemia/kehilangan darah dan keseimbangan oksigenasi jaringan dan pengurangan Hb yang tersedia dengan anestesi inhalasi,peningkatan Ht mengidetifikasikan dehidrasi.Penurunan Ht mengarah pada kelebihan cairan.

Ø Waktu koagulasi mempengaruhi hemostatis intraoperasi/pascaoperasi

Ø EKG:penemuan akan sesuatu yang sesuatu yang tidak normal membutuhkan prioitas perhatian untuk memberikan anestesi.

2. Farmakologi

Ø Terapi obat analgetik

3. Pembedahan

Ø Herniatomi

Dilakukan pembebasan kantong hernia sampai lehernya kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan jika ada perlekatan,kemudian diare posisi kantong hernia dijahit,ikat setinggi mungkin lalu dipotong.

Ø Henia plastik

Dilakukan tindakan memperkecil anulis inguinalis interus dan memperkuat dinding belakang kanalis linguinalis

v Keperawatan

1. Preoperatif hernia yang terserat sering kali dapat dilakukan dengan membaringkan pasien dengan kaki diangkat atau berbaring didalam bak air hangat dan mendorong naik maju hernia dengan arah rongga abdomen kembali.

2. Post operatif

ü Kompres Es bila timbul nyeri akibat post operatif seperti peradangan edema dan perdarahan

ü Sarankan pasien untuk tidak mengendarai kendaraan selama sakit ± 2 minggu

ü Aktivitas fisik tidak boleh dilakukan,seperti mengangkat beban berat,memotong/menarik,paling sedikt 6 minggu

E.Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

v Aktivitas/istirahat:Perhatikan dan kaji adanya malaise/kelemahan

v Sirkulasi :Perhatikan adanya takikardi

v Eliminasi :Perhatiakn gejala konstipasi akibat tekanan hernia,perhatikan adanya

distensi abdomen,nyeri tekan atau nyeri lepas,kekakuan/bising usus

v Makanan/cairan :Kaji adanya gejala anoreksia,mual dan muntah

v Nyeri :Kaji nyeri pada benjolan hernia pada saat dipalpasi,perhatikan tanda-

tanda perilaku diberhati-hati berbaring kesamping dengan lutut ditekuk

F.Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d insisi bedah

2. Kurang volume cairan b.d pembatasan pada operasi

3. Resiko tinggi infeksi b.d masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka

4. Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik

G.Perencanaan Asuhan Keperawatan

  1. Dx 1.Nyeri b.d insisi bedah

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan nyeri dapat teratasi

KH :-Keluhan nyeri berkurang atau hilang (skala 0-1)

-Tampak rileks

-TTV dalam batas normal (TD:100/80 mmHg,N:60-100x/menit,S:360 C,RR:16-

20x/menit)

Intervensi:

Mandiri :-Selidiki keluhan nyeri,perhatikan lokasi,intensitas

-Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera

-Observasi TTV

-Kaji insisi bedah,perhatikan edema,perubahan kontur luka/inflamasi

-Berikan tindakan kenyamanan,misalnya:latihan nafas dalam,lingkungan

yang tenang dan tekhnik relaksasi

Kolaborasi:-Berikan analgesik,narkotik sesuai indikasi

  1. Dx 2.Kurang volume cairan b.d pembatasan pasca operasi

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan kurang volume cairan dapat teratasi

KH :-Membran mukosa lembab

-Turgor kullit baik

-Haluaran urine adekuat

-intake Oral,Prenatal adekuat

-TTV dalam batas normal (TD:120/80x/menit,RR:16-20x/menit,S:360 C,N:60-

100x/menit

Intervensi:

Mandiri :-Awasi TD dan Nadi

-Lihat membran mukosa,turgor kulit dan pengisian kapiler

-Awasi masukan haluaran,catat warna urine,konsentrasi

Kolaborasi:-Pertahankan penghisapan gaster atau usus

-Berikan cairan infus dan elektrolit

  1. Dx.3.Resiko tinggi infeksi b.d masuknya mikroorganisme sekunder terhadap luka

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan resiko infeksi tidak terjadi

KH :-Tidak ada tanda-tanda infeksi (Rubor,Dolor,Kalor,Tumor,Fungsiolaesa)

-TTV stabil

-Terdapat tanda-tanda penyyembuhan

Intervensi:

Mandiri :-Awasi TTV,Perhatikan demam,menggigil,berkeringat,meningkatnya nyeri

abdomen,perubahan mental

-Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka yang baik,dan

perawatan luka septic

-Lihat insisi dan balutan drainase bila diindikasikan

Kolaborasi:-Ambil kultur contoh drainase bila diindikasikan

-Berikan antibiotik sesuai indikasi

  1. Dx.4.Defisit perawatan diri b.d kelemahan fisik

Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam diharapkan Defisit Perawatan diri teratasi

KH :-Klien dapat memenuhi kebutuhan perawatan sendiri

Intervensi:

Mandiri :-Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan dasar

-Hindari melakukan sesuatu untuk pasien yang dapt dilakukan pasien

sendiri

-Kaji hambatan terhadap partisipasi dalam perawatan diri

-Berikan perawatan sesuai kebutuhan

H.Implementasi

  1. Pengertian

Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik

  1. Tahap pelaksanaan

1. Uraian persiapan terhadap keperawatan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan

Ø Review terhadap keperawatan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan

Ø Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan keperawatan yang diperlukan

Ø Mengetahui komplikasi dan tindakan keperawatan yang mungkin timbul

Ø Menentukan dan mempersiapkan peralatan yang diperlukan

Ø Mempersiapkan lingkungan yang kondusif sesuai tindakan

2. Dokumentasi

Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan hasil dari tindakan tersebut dan waktu yang ditentukan

I.Evaluasi

1. Pengertian

Merupakan langkah akhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari renpra tercapai atau tidak

2. Jenis evaluasi

    1. Evaluasi Proses (formatif)

Adalah aktivitas dari proses keperawatan dan hasil kualitas pelayanan tindakan keperawatn.Evaluasi proses harus dilakukan segera setelah perencanaankeperawatan dilaksanakan untuk membantu keefektifan terhadap tindakan

    1. Evaluasi Hasil (Sumatif)

Adalah perubahan perilaku atau status kesehatan klien pada akhir tindakan keperawatan secara sempurna

    1. Dokumentasi

Perawat mendokumentasikan hasil yang telah atau belum dicapai pada”Medical Record”penggunaan istilah yang tepat perlu ditekankan pada penulisannya untuk menghindari salah persepsi pemelasan dalam menyusun tindakan keperawatan lebih lanjut sudah tercapai atau tidak.Evaluasi dicatat dalam bentuk S.O.A.P

Daftar Pustaka

Doengoes,E.Marilyn,dkk.200.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN.Edisi 3 Jakarta:EGC

Brunner & Suddarth.2002.BUKU AJAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH.Edisi 8.Vol 2.Jakarta:EGC

Mansjoer,Arif dkk.2000.KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN.Edisi 3 Jilid 2 Jakarta:EGC